Tuesday, December 14, 2010

Cinta Itu Buta dan Membutakan

Oleh : Agung Rhama Fauja



Buta, sebuah kata yang begitu dibenci oleh mata, mungkin tak pernah terpikirkan oleh seseorang bagaimana kalau saja Kebutaan ini menimpah dirinya, tapi hal ini dialami oleh seorang gadis cantik yang masih terbilang muda, ketika sebuah kecelakaan yang tak pernah terbayangkan oleh gadis ini, begitu sadisnya kecelakan itu terpaksa merenggut mata indahnya, namun pepatah mengatakan tuhan tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi kemampuan umatnya, sang gadis inipun menjalani kehidupannya seperti sedia kala, namun yang berbeda hanyalah ketakberdayaannya dalam kategori melihat keindahan ciptaan yang kuasa ini, hari demi hari iapun jalani, namun kebenciannya kepada kata BUTA tak pernah bisa ia lupakan dari ruang yang terdalam di dalam ingatannya,
Ditengah kesendiriannya tanpa pendamping hati, iapun menantikan sosok pria yang dapat menerima dirinya apa adanya, namun penantian itu tidaklah sia-sia, suatu hari ketika sang gadis ini sedang asik berjalan sore di sekitar rumahnya iapun tanpa sengaja terjatuh, sambil merintih kesakitan, “aduh,,aw..tolong,,tolong.!! “ itulah suara yang terdengar, kebetulan soreh itu ada seorang pemuda yang lewat, tanpa basah basi iapun membantu wanita itu berdiri, namun sang gadispun ternyata kakinya keseleo, iapun tak bisa berjalan, ,
“rumah kamu dimana.??,(tanya sang pemuda)
“rumah saya, disebelah kita ini,(sambil menunjuk ke arah rumahnya,yang hanya 5 meter dari tempat ia terjatuh)
“gak apa aku gendong kamu kesana..??”(tanya sang pemuda) sang pemudapun setelah melihat kondisi wanita bertongkat itu menyadari malangnya gadis itu, akhirnya sang pemuda itupun menggendongnya, lalu di letakkannya di tempat tidur gadis itu,,
“oh yah, nama kamu siapa,.??(tanya gadis)
“Aq Iqbal,kalo kamu siapa..??(tanya pemuda)
“Aq Rena,
“oh nama yang indah,,yah udah aQ pulang pulang dulu ya, tapi inget kalo jalan ati-ati ya..!!(pesan Iqbal pada Reno)
Usai perjumpaan itu merekapun sering bertemu, hingga akhirnya Iqbalpun jatuh cinta kepada rena, tanpa melihat kekurangan fisik rena, dengan setulus hatinya ia pun memberikan perhatiannya kepada puajaan hatinya, hari demi hari, bulan demi bulanpun berganti dan hubungan mereka semakin eratnya,
Sampai pada suatu hari kabar berita yang menggembirakan pun datang, menurut dokter yang menangani mata rena, kemungkinan rena dapat melihat kembali namun masalah yang dihadapi oleh mereka adalah tidak adanya pendonor mata yang mau dan ikhlas mendorkan mata mereka untuk rena,
Begitu besarnya cinta iqbal pada rena hingga iapun berpikir untuk mendonorkan matanya untuk diberikan pada rena, iapun mendatangi dokter yang menangani mata rena dan menyatakan ia mau mendonorkan matanya untuk rena, namun ia memiliki satu persyaratan kepada dokter tersebut, ia tidak mau rena sampai tahu kalau Iqballah yang telah mendonorkan matanya untuk rena, Operasipun dilakukan tanpa sepengetahu rena bahwa pendonor itu adalah kekasih hatinya sendiri, dengan semua perjuangan yang dilakukan oleh dokter akhirnya opersi pun berhasil dilakukan,
Renapun untuk pertamakali dapat melihat lagi, namun sebelum ia membuka matanya untuk pertama kali, ia berniat untuk melihat sang kekasih nya Iqbal, namun hari demi hari ia tak kunjung bisa menemui iqbal, setelah sebulan tak bertemu dengan kondisi yang sudah buta, Iqbalpun memberanikan bertemu dengan rena kekasih yang telah menerima anugerah matanya sendiri, merekapun bertemu ditempat biasa mereka berpacaran,
Namun ketika pertemuan itu terjadi Rena begitu kaget ketika mengetahui kalau kekasih hatinya ternyata seseorang yang buta, dengan sebuah tongkat ditangannya, namun apa yang terjadi, bisakah rena menerima keadaan ini..??
Iqbal : “hai rena, pa kabar..??”
Rena : “baik,, kamu siapa..??
Iqbal : “aku Iqbal kekasih kamu, kenapa sepertinya kamu meragukan kalau aku ini adalah Iqbal..??’
Rena : “ iya,,karena gak mungkin kalau Iqbal itu cacat, dia itu tidak buta, seperti kamu..!!”
Iqbal : “jadi kamu tidak mau menerima keadaan ku yang seperti ini begitukah,apa kamu lupa kalau kamu itu pernah buta juga seperti aku..??”
Rena : “ iya aku ingat, tapi aku gak bisa nerima keadaan kamu yang seperti ini, akau hanya tau kalau kamu itu gak buta,..!!”
Iqbal : “sewaktu kamu buta aku bisa nerima keadaan kamu seperti itu, tapi kenapa ketika keadaan berbalik seperti ini kamu tidak bisa menerima aku, dulu sewaktu aku belum buta, aku mau nerima kamu apa adanya tanpa melihat kekurangan kamu, dan aku mencintai kamu begitu besarnya, ngelebihin apapun..!!”
Rena : “Iya tapi aku tetep aja gak bisa nerima kamu, dengan keadaan seperti ini, maafin aku..!!?”
Iqbal : “baiklah langsung ke intinya saja, jadi kamu mau atau gak nerima aku dengan kondisi aku yang seperti ini..??”
Rena : ”maaf Iqbal aku gak bisa nerima kamu..sekali lagi maaf..”
Iqbal : “ baik kalau memang itu keputusan kamu, mulai sekarang aku gak akan nemuin kamu, dan aku akan menjauh dari kamu untuk selamanya”(sambil meraba-raba didekat ia berdiri,mencari sesuatu yang bisa ditulisi, iapun menemukan sehelai daun kering)
Lalu dengan sehelai daun kering itu, iapun menulis sebuah kalimat lalu diberikannya kepada Rena,
Iqbal : “Rena, untuk terakhir kalinya ini ada sehelai daun yang merupakan pesan terakhirku untuk kamu, tapi tolong jangan kamu baca dulu sebelum aku pergi dari tempat ini, dan tak terlihat lagi oleh kamu, janji ya..?!!”
Rena : “ baiklah, aku janji akan membacanya setelah kamu pergi jauh dari sini..!!”
Setelah menyampaikan pesannya itu, iapun mulai beranjak pergi sejauh tanpa terlihat lagi oleh rena, dan renapun mulai melihat daun tadi dan membacanya, disana tertuliskan,
“Rena, aku titip mataku ya, jaga baik-baik..!!”
Betapa terkejutnya rena ketika membaca tulisan yang ada di daun itu, ternyata Iqbal telah mendonorkan matanya untuk rena,,namun penyesalan hanyalah tinggal penyesalan, nasi sudah menjadi bubur,apa boleh buat..
Renapun hanya bisa terjatuh lesu, dan menyesali keputusannya itu, namun semua itu tidaklah berarti lagi, Iqbal tak akan kembali lagi, tak ada yang bisa ia harapkan, tak ada lagi orang yang memberi semangatnya untuk tetap semangat menjalani hidupnya lagi, kalau saja rena dapat memutar waktu mungkin ia akan menerima iqbal apa adanya, tanpa melihat kekurangan fisik Iqbal,
namun itulah cinta, sesuatu yang memiliki berjuta makna, sesuata yang begitu fleksibel, sesuatu yang tak pernah bisa diterka, sesuatu yang begitu kompleks, suatu pengorbanan yang tiada akhir,
*lalu menurut kalian semua apa makna cinta bagi kalian pribadi..??

No comments:

Post a Comment