Tuesday, December 14, 2010

Cara menghapus jerawat menggunakan photoshop

Oleh : Agung Rhama Fauja


         Kebanyakan dari orang biasanya banyak memiliki masalah dalam hal photo, seperti masalah yang sering dihadapi oleh para remaja,contohnya karena mereka memiliki masalah JERAWAT,termasuk saya sendiri sering mengeluh masalah jerawat dan setelah photo hasil jepretan diambil maka, banyak orang yang mengeluh karena photo yang mereka ambil terkesan jelek hal ini disebabkan wajah mereka sedang berjerawat, namun pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menghapus jerawat menggunakan photoshop, sehingga kamu gak perlu lagi melakukan treatment dahulu pada wajah kamu,cukup dengan mengedit hasil photo yang berjerawat menjadi bersih dari jerawat.
Baiklah langsung aja,berikut tahapan – tahapannya:.        
1.    Kamu buka photoshop kamu,seri apapun juga, kalau saya menggunakan photoshop Cs3, tapi kamu boleh memakai seri photoshop manapun
2.       Setelah terbuka,kamu bisa mengambil gambar yang mau diedit,dengan cara gambar langsung di drag ke photoshop atau dengan meng-klik  2kali pada bagian tengah photoshop setelah itu cari dimana letak photo kamu
3.       disini saya mengambil contoh foto teman saya sendiri ketika saya pergi ke yogya tetapi wajah teman saya masih ada bekas jerawatnya
4.       Setelah masuk lalu perbesar bagian yang berjerawatnya, lalu gunakan ikon yang ada dipojok kiri (eraser tool) gambar 1, kemudian klik ikon seperti pada gambar 2,


        

tapi yang diklik bagian bawahnya,klo digambar ini klik warna coklat,bukan warna hijau,setelah lo klik maka akan muncul gambar seperti ini


Namun abaikan saja,cukup kamu geser letakan dipinggir,biarkan saja pilihan tersebut,namun kamu klik pada pipi yang dekat dengan jerawat,tujuannnya untuk memilih warna yang akan digunakan pada waktupenghapusan jerawat,setelah diklik lalu tekan oke pada pilihan yang muncul tadi,






5. Setelah itu kita beralih ke pengaturan ukuran eraser toolnya,pilih ukuran yang sedang saja,dan sebaiknya gunakan opasitas sekitar 6-8% saja, 













Setelah semua sudah disetting,maka kita sudah bisa mulai mengklik bagian-bagian wajah yang berjerawat agar hilang, kamu hanya tinggal mengklik saja bagian yang berjerawat maka setelah semua jerawat hilang kamu bisa membandingkannya sebelum dan sesudah diedit.
6. Berikut perbandingan sebelum dan sesudah diedit dari hasil contoh foto teman saya yang saya edit kali ini:


7.     Setelah kamu sudah mendapatkan hasil foto yang diinginkan kamu tinggal menyimpannya dan bisa membandingkan sebelum dan sesudah diedit menggunkan photoshop.
8.       Selamat mencoba, jika ada pertanyaan silakan ditanyakan kepada saya, mudah-mudahan saya bisa menjawabnya.





Citarum meluap, dayeuhkolot menjadi korban

Oleh : Agung Rhama Fauja



Banjir, sebuah kata yang sudah tak asing lagi terdengar ditelinga kita, banjir sebetulnya sudah sering terjadi di kawasan bandung selatan, tepatnya daerah baleendah dan dayeuhkolot, soreh itu hujan tak kunjung jua berhenti, sungai citarumpun tarus menguap sampai airpun mengalir ke pemukiman penduduk, rasa gelisa yang bercampur dengan rasa tegang terus menyelimuti perasaan dalam hati para penghuni mess putra, hal itu dikarenakan mess kami berada dilantai bawah, para penghuni messpun banyak yang memilih untuk tidak terlelap dalam tidur mereka, karena khawatir akan kondisi air yang sudah mengelilingi dinding kawasan pemukiman BBS, akhirnya kamipun memutuskan beberapa orang untuk berjaga–jaga kalau nantinya banjir dapat menjebol dinding BBS, maka ada yang dapat memberikan informasi pada penghuni mess lainnya, sehingga kami dapat menyelamatkan semua barang-barang kami, namun mengingat kejadian tahun-tahun sebelumnya banjir sudah sering melanda Balai Besar Selulosa (BBS), namun dinding kokoh yang mengelilingi BBS tersebut dapat menahan kuatnya terjangan banjir yang datang, melihat dari sudut tersebut tidak ada satupun mahasiswa yang mengantisipasi barang mereka untuk diletakkan dilantai atas, semuanya memilih untuk tetap membiarkan barang mereka pada tempatnya semula.
Tepatnya pukul 02.00 dini hari, ketika para mahasiswa sedang menikmati mimpi-mimpi indah mereka, dinding yang menjadi kebanggan BBS tersebut, tak kuasa lagi menahan terjangan banjir, melihat kejadian itu para petugas yang sebelumnya sudah berjaga-jaga mengantisipasi banjir tersebut berteriak teriak, “banjir......banjir...selametin barang-barang kalian” itulah kata yang terdengar keras melalui sebuah alat pengeras suara yang diteriakan salah satu mahasiswa ATPK, sambil berteriak tergesah-gesah berlomba dengan datangnya banjir yang begitu derasnya, dengan rasa kantuk yang terus menyelimuti para mahasiswa semuanya secara spontan dilakukan, gotong royong yang terbentuk akibat spontanitas rasa kaget ternyata cukup membantu, namun banjir yang datang hanya hitungan menit saja telah menghampiri mess kesayangan kami,bagaikan diterjang TONan air, rasanya tak ada arti kekuatan pintu mess kami, hanya hitungan detik saja setelah mendorong daun pintu tersebut langsung terlepas, kacanya yang kokoh, bagaikan balon yang ditusuk oleh jarum pecah seketika,TON an air masuk kesemua ruangan mess kami “seperti perampok yang memaksa masuk tanpa izin tuan rumah”, namun apadaya kami, tak semua barang barang kami yang terselamatkan, bahkan barang paling berharga kami seperti buku kuliah, buku pelajaran tak jua terselamtkan, apalagi kalau bicara pakaian, ada saja teman saya yang tak sempat lagi menyelamatkan pakaian mereka didalam lemari, anamun kalu bicara pakaian, mayoritas dari kami kehilangan semua sepatu mereka, hal ini dikarenakan kami meletakkan sepatu pada tempat sepatu yang digabungkan menjadi satu, sedangkan letaknya terletak didekat pintu yang diterjang oleh penjahat banjir tersebut, jangankan yang berada diluar kamar, perlengkapan yang berada didalam kamar saja tak semuanya dapat kami selamatkan, itulah efek panik yang merugikan , namun apa daya, kami hanya bisa terduduk lesu di lantai atas yang sudah penuh dengan barang barang yang baru saja di angkat secara bergotong royong tersebut, dan hanya dapat melihat banjir yang leluasa mengobrak-abrik mess tercinta kami, tak kuasa ingin mengambil barang barang yang masih tersisah di kamar, namun hal itu rasanya begitu sulit, dikarenakan debit air begitu derasnya masuk kedalam yang dapat menghanyutkan apa saja yang menghalanginya, sebetulnya kami bisa saja menyelamatkan sisa–sisa barang kami yang masih tersisah dikamar, namun kotornya air, dan baunya yang menyengat serta bercampur semua sampah membuat para penghuni mess hanya pasrah dengan keegoisan banjir saat itu, rasa sesallah yang tersisah didalam benak kami, namun apalah artinya, bagai pepatah “ nasi sudah menjadi bubur”, mau bagaimana lagi itulah sebuah penyesalan, sempat terbesit dibenakku, “coba aja kalo tadi malam sebelum banjir, gw dah narok barang dilantai atas,mungkin barang-barang gw gak bakal ada yang hilang ataupun terbawa hanyut ama banjir...!!! ”, itulah juga penyesalan yang menyelimuti anak-anak ATPK yang lain, namun kejadian ini sangat jauh diluar dugaan kami.
Sebetulnya sangat sulit sekali menggambarkan situasi, maupun kondisi saat tengah malam itu, karena kejadiannya begitu cepat sekali, banyak yang merasa hal ini seolaah-olah hanya mimpi, bukan realita yang terjadi saat itu, rasa kantuk, kaget, cemas, penyesalan, lega semuanya bergabung menjadi “secangkir perasaan campur sari”, itulah istilah yang saya berikan pada perasaan kami malam itu, dengan ditutupi celana yang sudah setengah basah aku hanya bisa terduduk lesu, rasa kantukpun sudah hilang direnggut oleh banjir itu, namun tak semuanya merasa bersedih dan menyesal, ada juga mahasiswa lainnya yang berhasil menyelamatkan laptop mereka justru sedang asik bermain game tanpa menghiraukan banjir yang tak diundang itu, setelah air sudah sama rata antara dibagian dalam mess dan di luar mess tekanannyapun sudah hilang, hanyalah air kotor yang tersisah, “bagaikan bayi yang sudah diberi susu”, itu arus air yang ada di dalam mess tersebut usai air tersebut masuk ke dalam mess, beberapa temanku justru memutuskan untuk kembali menyelamatkan barang barang mereka yang masih tersisah, namun keadaan mess yang sudah terisi penuh dengan air kotor memaksa mereka untuk berenang, hal itu dikarenakan air yang berada didalam mess sekitar 1,8 meter,”ayo tunggu apalagi,buruan renang ambil barang lo...!!” seru ku pada temanku yang tadinya berniat ingin mengambil barang-barang mereka, tanpa pikir panjang lagi merekapun melepaskan pakaian mereka dan hanya menyisahkan pakaian dalam yang menutupi tubuh mereka..akhirnya akupun ikut berenang membantu mereka mengambil barang barang mereka, perjuangan kamipun tak sia-sia barang tersebut berhasil didapatkan, namun rasa gatal seolah mengelitik diseluruh tubuh, akhirnya kamipun memutuskan untuk mandi namun listrik tak memihak pada kami, dikarenakan banjir seluruh arus listrik dimatikan hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya sentruman terhadap penghuni mess disekitar sumber listrik tersebut, kembali kemasalah gatal yang terus menggelitik tadi, akhirnya kami pun memutuskan untuk mencari cari air yang mungkin masih tersisah dimanapun juga, perjuangan pun terbayarkan karena ternyata masih ada 2 ember air bersih, kamipun membaginya untuk membersikan badan kami yang begitu gatal, usai mandi kamipun memutuskan untuk bersiap-siap tidur, namun tempat tidur kami bukanlah diruangan tertutup seperti didalam mess, kami hanya bisa tidur di ruangan terbuka dan berkontak langsung dengan angin malam yang terus menusuk kedalam tulang, namun kami mengacuhkan semua itu, akupun melihat jam di HP ku, tak terasa ternyata jamku telah menunjukan pukul 03.15, mataku yng saat itu menentangku untuk terlelap terus kupaksa terpejam, akhirnya iapun menyerah dengan perintahku.
Sebuah suarapun terdengar lagi “bangun...bangun semuanya...udah jam 07.30 pagi, ayo semuanya kumpul disini..!! ” teriakan itupun terdengar lagi, dengan sedikit memaksa mataku untuk membuka dirinya, akupun berusaha berdiri mengarah kesumber suara tersebut, kami semuapun saling bantu membangunkan teman yang masih menikmati tidurnya, setelah semua mahasiswa terkumpul beritapun disampaikan oleh teman yang ditugaskan menyampaikan berita tersebut, kami semua mendengarkan dengan sabar penjelasan dari informan tersebut, inti dari informasi yang kami dapatkan yaitu :
1. Untuk sementara kuliah diliburkan selama 1 minggu, Tunggu informasi selanjutnya mengenai kapan masuk kuliah lagi,
2. Bagi mahasiswa yang ingin pulang dipersilahkan untuk pulang,
3. Semua barang-barang diletakkan diruang pinus,
4.Bagi yang ingin meminta ganti rugi, silahkan meminta ke perusahaan masing-masing.
Usai mendengarkan informasi tersebut kamipun mulai memindahkan semua barang-barang kami keruangan yang telah ditentukan, “abrakadabra....semua barangpun usai dipindahkan”, perutpun menagih haknya, padahal pagi itu tak ada makanan sama sekali, tapi perut kami semua mulai bicara satu sama lainnya, makanan tak kunjung datang jua, harapan kami putus juga akhirnya melihat semua gedung-gedung yang dikelilingi air yang melebihi tinggi kami, ditambah lagi alirah listrik yang diputus, tak lupa juga air yang ikut berhenti mengalir, tapi yang paling sedih ketika perut kami bicara meminta hak mereka, tapi makanan pun tak ada, bahkan hanya untuk sekedar buang air besarpun tak ada, rasanya komplit sudah penderitaan kami, tak ada kata yang paling tepat saat itu kecuali MENGUNGSI, tak ada pendukung kehidupan disini, semua mahasiswa yang menetap di mess merasakan hal yang sama, kalau bahasa inggrisnya”SEINGGOK SEPEMUNYIAN, SENASIB SEPENANGGUNGAN”...tanpa diambil votingpun satu kesimpulan disepakati yaitu kita semua harus mengungsi ketempat yang lebih baik, dengan keuangan yang seadanya, dan pakaian seadanya juga, akhirnya semua sudah selesai berkemas untuk meninggalkan banjir yang begitu kejam merenggut ketenangan hidup di mess tercinta ATPK kami itu, perahu karet yang hanya ada satu itu pun turut menjadi saksi perjuangangan kami melawan banjir tersebut,satu persatu barangpun dipindahkan kedepan pintu gerbang BBS.
Semua barang sudah dibawa menggunakan perahu karet tersebut kedepan pintu gerbang namun perjuangan kami belum usai kami pun harus membawa barang kami masinng-masing ketempat yang tidak terkena banjir, yang jaraknya diperkirakan 400 meter, rasanya begitu sulit bertarung melawan panjangnya genangan air 400 meter tersebut, apalagi dengan ditambahnya barang yang sudah menempel dipundak kami masing-masing, semuanya terbayarkan ketika kilauan jalan yang masih kering itu berada didepan kami,apalagi ketika barang yang tadinya menempel dipundak kami, sekarang bisa kami letakkan ,tanpa harus menggendongnya lagi, pakaian yang kami kenakan masih terasa basah, beruntung kamipun menemukan tempat untuk mengganti pakaian yang masih bersih dan kering, pakaian inilah yang kami kenakan untuk mencapai tempat tujuan kami masing masing, bagi yang tidak memiliki kerabat ditanah jawa, mereka pun harus pulang ke pulau mereka masing masing, baik itu ke jambi, riau, medan, ataupun palembang,seperti yang terjadi dengan Aninda Belladina pratiwi, neng geulies ini harus pulang ke palembang karena ia tidak mempunyai kerabat dipulau jawa, namun aninda dapt termasuk orang yang beruntung hal itu dikarenakan mess putri berada di lantai atas, jadi mereka tidak kehilangan barang satupun, berbeda dengan Aninda sedangkan Hidayat Arifin memiliki kerabat di kota SERANG, jadi dayat bisa pergi mengungsi kesana tanpa harus pergi ke palembang, tapi ada juga yang pulang ke tanah jawa namun jaraknya hampir sama seperti pergi ke pulau sumatera, seperti teman-teman kami yang harus pulang ke jawa timur ( surabaya ), beruntung sekali bagi teman-teman kami yang hanya pulang di sekitar kota bandung seperti : tangerang, serang, bekasi, semarang, ataupun jogjakarta. Kata perpishan pun tak terelakkan lagi, satu persatu kamipun berpisah pergi ke tempat tujuan masing-masing, namun rasanya begitu sedih ketika harus mengucapkan “selamat jalan” pada teman-teman tercinta kami, namun itulah suratan takdir, jika kami melihat hanya dari sudut pandang negatifnya saja kemungkinan kami tidak akan mendapatkan hal yang berguna bagi kehidupan kami, namun kami semua melihat hal ini memiliki nilai positif yang nantinya berguna bagi kehidupan dimasa yang akan datang, dimulai dari bagaiman cara menumbuhkan rasa sosial kami terhadap masyarakat yang terkena banjir ataupun bencana alam lainnya, kami juga dapat menghargai dan menjaga lingkungan sekitar kami, tak lupa juga kenangan-kenangan yang tidak akan terlupakan dalam memori kami semua.
seperti kalimat “kun paya kun”, semua yang diinginkan allah, dalam sekejap dapat terjadi semua hal itu terbukti ketika banjir pun mengobrak-abrik mess kami untuk kedua kalinya, namun belajar dari kesalahan yang terdahulu, ketika melihat kondisi air sudah mulai naik membanjiri dinding sekitar BBS, kamipun semua dengan rasa hawatir, mulai memindahkan semua isi kamar kami tanpa terkecuali apapun itu, semua barangpun akhirnya sudah kami pindahkan ke lantai kedua yang tak mungkin banjir dapat mencapainya, tidak seperti banjir yang pertama hampir semua mahasiswa penghuni mess tidak bisa tidur termasuk saya sendiri, kamipun penasaran menunggu musuh yang sudah lama kami tunggu tak kunjung jua mendobrak dinding kokoh kami, namun sekitar pukul 00.30 merekapun tiba dan mulai menyerang ke mess kami, namun mereka tertipu ternyata mess kami sudah siap menyambut mereka, dengan kondisi mess yang sudah kosong, kamipun dengan senang hati menyambut mereka, tanpa ada rasa tegang sedikitpun, namun banjir kali ini masuk tidak terlalu cepat,debit airnya terhambat dikarenakan dinding tidak roboh melainkan hanya sedikit terangkat, jadi debit air masuk perlahan, dan kali ini tidak ada kerugian yang kami tanggung, karena kami sudah mempersiapkan diri untuk menangulangi banjir yang kedua ini. Seperti biasa ketika pagi menyambut kami dengan senyuman,kamipun membalas senyuman itu, dan bersiap untuk mengungsi ketempat yang sudah kami targetkan sendiri.

Suka duka dikampus Akademi Teknologi Pulp dan Kertas


Oleh : Agung Rhama Fauja

Kring...kring...itulah sebuah suara yang sudah tak asing lagi ditelingaku, jika ALARM yang ku pasang pada Handphoneku sudah berteriak...maka mataku sudah tak bisa melelapkan dirinya lagi, karena itu tandanya kegiatan hari ini sudah menunggu ku,segera kulihat jam pada HP ku dan menunjukan pukul 04.30 dini hari.. artinya waktu mencuci muka !! dengan rasa kantuk yang tetap bersandar di tubuhku,walaupun tubuhku”ogah-ogahan” pergi ke kamar mandi,tetapi ada tugas yang lain yang harus aku jalankan sebagai seorang MUSLIM,aku harus melaksanakan SHALAT lima waktu,salah satunya shalat subuh ini,, entah apa yang terjadi pada tubuhku setelah melakukan shalat subuh,terasa tenang seakan hidup ini begitu indahnya seperti  kata band nidji”walaupun dunia tak seindah Surga,bersyukurlah pada yang kuasa”mungkin kutipan itu cocok untuk kita jadikan acuhan agar kita dapat bersyukur pada yang maha kuasa,tapi hal itu tak semudah yang kita bayangkan..hanya sebagian orang saja yang mengerti dengan makna syukur itu sendiri..!!
        Hari ini hari Senin,sedikit berbeda dengan hari yang lain hari senin kami masuk kuliah lebih cepat,akupun bersiap untuk kuliah pagi, tapi tunggu dulu bukan berarti tidak ada tugas lain,karena tugas piket mess telah menungguku,” piket..piket...piket... “terdengar suara yang semakin lama semakin keras terdengar,itu adalah suara yang setiap pagi sering kudengar, sambil mengetok pintu dan berteriak teriak orang itupun memecah keheningan suasana dipagi itu,tapi bagi kami yang sudah sering mendengarnya hal itu tidak begitu mengganggu kami,,ayo cepat bangun gung...!!!  Itulah seruan ketua mess kami bang SIRAIT,”iya..iaya  bang,kami dah bangun”jawabku,sembari bangun dari tempat tidur akupun membuka pintu kamar... “ayo gung sana ngepel “ujar bang sirait,itulah tugas yang diberikan padaku di pagi itu, bang sirait merupakan salah satu anggota angkatan kami karena dia mendapat tugas belajar dari perusahaan yang mempekerjakannya di jambi yaitu P.T.Lontar Papirus  Jambi Pulp N Paper,itulah sedikit info mengenai ketua mess kami..
           Sedikit menjengkelkan bagiku artinya hari ini aku harus berangkat lebih cepat,karena kami masuk sekitar pukul 08.30,jarak dari mess ke kampus kami dekatnya hanya sekitar 300 meter,saking dekatnya terkadang ketika kami sedang belajar di kelas,hujan pun muncul dengan tiba-tiba,jadi secara terpaksa aku  temanku Asfar dan tio harus meminta izin kepada dosen untuk pergi ke mess,menyelamatkan pakaian yang kami jemur tadi pagi...kutarik napasku dalam-dalam,lalu kami berlari berlombah dengan hujan yang sangat menjengkelkan itu,seperti sedang dikejar seekor anjing kami berlari secepat mungkin,tapi usaha yang kami lakukan tidaklah sia-sia,jemuran pakaian kamipun terselamatkan..itulah enaknya mess dekat dengan kampus,coba bayangkan jika mess kami berada jauh dari kampus mungkin kami akan pasrah dengan hujan yang menyebalkan itu...kembali ke temanku asfar dan tio tadi,mereka adalah kiriman dari perusahaan kertas LECES,bersama dengan ketiga temannya windy,sasono dan sofyan..mereka berjuang bersama menjalani kehidupan disini..
           Allahu akbar, allahu akbar...itulah sepenggalan suara adzan yang terdengar dengan jelasnya karena kelas kami hanya berjarak 10 meter dengan masjid yang berada di lingkungan ATPK,suara adzanpun terus berkumandang, pelajaran kamipun sejenak terhenti ,hal itu kami lakukan untuk menjalankan sunah rasul,agar berhenti melakukan pekerjaan ketika adzan sedang berkumandang,tak terasa 20 menit kemudian telah berlalu artinya jam pelajaran telah selesai..sesegera mungkin salah satu dari kami kedepan kelas memimpin do’a untuk menutup pelajaran...kelaspun telah usai,karena sudah jadi rutinitas kami,setelah pulang kuliah kamipun shalat berjemaah,tapi kali ini kami melaksanakan shalat ashar,sambil mengantri mengambil air wudhu kamipun bersanda gurau dengan teman yang lainnya..suasana dimasjid begitu sangat menyejukan batin dengan khusuknya orang-orang melaksanakan shalat tsb...sebagai negara berpenduduk “MUSLIM terbesar di dunia”,patutlah kita banggga menjadi penduduk indonesia,karena negara kita juga memberikan toleransi pada pemeluk agama lainnya.
           Esok adalah hari jumat,artinya rutinitas malam ini juga cukup menyenangkan,karena kami mengadakan rutinitas berupa pengajian di maalam jumat,setiap penghuni messs tidak diwajibkan untuk mengikuti kegiataan ini,tetapi alhamdullillah..opsi tersebut tidak mengecewakan karena,mayoritas teman-teman di mess kami cukup antusias mengikuti kegiatan ini,kegiatan inipun dilaksanakan ba’da isya (setelah menjalankan shalat isya),shalat isyapun telah usai...
“Ayo dimulai pengajiannya”ujar bang IYEP,menyuruh kepada petugas pengajian dimalam itu,bang iyep adalah salah satu kiriman dari P.T.PINDODELI  tangerang,sekedar info bang iyep pernah menjadi “best empploye”di tempat ia bekerja...balik ke PENGAJIAN tadi,kamipun duduk melingkar agar dapat melihat satu sama lainnya,karena tujuan dari pengajian ini adalah silaturahmi,, “ASALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHHI WABAROKATU” ujar petugas pembawa acara malam itu,...!!  Waalaikum Warohmatullahi wabarokatuu......serentak semua membalas dengan kalimat itu...baiklah teman-teman susunan acara kita pada malam ini antara lain....bla..bla..bla...setelah membaca surat yasin,kamipun beranjak keacara kedua yaitu penyampaian Tausyah oleh petugas yang telah di tunjuk oleh bang iyep,walaupun pada dasarnya kami banyak yang belum terbiasa berbicara didepan umum,namun kami harus melaksanakan tugas tsb.  ”Kalian harus membiasakan bicara di depan umum ,agar setelah menjalani hidup di masyarakat nanti,kalian tidak gugup lagi menjalaninya ,mau tidak mau kalian nantinya akan berumah tangga dan hidup bermasyarakat,jadi mulailah dari sekarang... ” itulahucapan bang iyep sewaktu FORUM PENGAJIAN ini dibentuk pertama kalinya , itulah masukan yang diberikan pada kami yang masih remaja(belum menikah) , kami selalu diberikan masukan-masukan oleh abang-abang satu mess kami ini,merekapun mendominasi  jumlah dibandingkan yang baru lulus SMA,(*info; jumlah anak yg baru lulus SMA hanya setengah dari Abang-abang yang sudah berkeluarga)
         Kembali ke pengajian tadi selanjutnya acara ketiga “ramah tama”pada sesi ini setiap peserta boleh  menyampaikan “unek-uneknya” selama satu minggu  terakhir,baik dari segi kegiatan,pelanggaran peraturan,ide ide ..apapun boleh diugkapkan karena disana adalah ajang mencari solusi bukan menambah masalah,
“Ini saya ada sedikit unek-unek ,sebenarnya saya sudah bosan menegaskan masalah ini,itu kok masih ada saja yang suka buang sampah sembarangan,padahal kotak sampah sudah disiapkan” ujar ketua mess kami bang sirait,dengan logat medannya ia mengungkapkan unek uneknya,,lalu tak lama kemudian ada lagi yang menyampaikan unek-uneknya,ini saya ada sedikit unek unek,”kalau bisa yang suka nyanyi-nyanyi,tolong jangan keras –keras karena takutnya orang lain ntar keganggu”semua teman teman yang lain menoleh padaku karena di mess kami hanya aku yang suka nyanyi teriak-teriak..sambil menahan ketawa teman –temanku senang melihat aku disindir,”...akupun menundukkan muka karena malu,,hanya dapat menahan ketawa  ditempat dudukku...
             Waktupun tak terasa telah berlalu,tahapan demi tahapan telah usai kegiatan pengajianpun telah usai  ”marilah teman teman kita tutup pengajian kita malam ini dengan mengucapkan kalimat Hamdala, “alhamdulillah hirobbil alamin”....serentak kamipun mengucapkan kalimat  tersebut,,semua pesertapun berdiri sambil bersalam-salaman,,...!!!
Berhubung saya lagi capek jadi saya cukupin dulu ceritanya,et..et... tapi Masih banyak lagi kegiatan yang belum saya ceritakan jadi nantikan kelanjutannya.....!!!
(dibuat Januari 2009)

Cinta Itu Buta dan Membutakan

Oleh : Agung Rhama Fauja



Buta, sebuah kata yang begitu dibenci oleh mata, mungkin tak pernah terpikirkan oleh seseorang bagaimana kalau saja Kebutaan ini menimpah dirinya, tapi hal ini dialami oleh seorang gadis cantik yang masih terbilang muda, ketika sebuah kecelakaan yang tak pernah terbayangkan oleh gadis ini, begitu sadisnya kecelakan itu terpaksa merenggut mata indahnya, namun pepatah mengatakan tuhan tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi kemampuan umatnya, sang gadis inipun menjalani kehidupannya seperti sedia kala, namun yang berbeda hanyalah ketakberdayaannya dalam kategori melihat keindahan ciptaan yang kuasa ini, hari demi hari iapun jalani, namun kebenciannya kepada kata BUTA tak pernah bisa ia lupakan dari ruang yang terdalam di dalam ingatannya,
Ditengah kesendiriannya tanpa pendamping hati, iapun menantikan sosok pria yang dapat menerima dirinya apa adanya, namun penantian itu tidaklah sia-sia, suatu hari ketika sang gadis ini sedang asik berjalan sore di sekitar rumahnya iapun tanpa sengaja terjatuh, sambil merintih kesakitan, “aduh,,aw..tolong,,tolong.!! “ itulah suara yang terdengar, kebetulan soreh itu ada seorang pemuda yang lewat, tanpa basah basi iapun membantu wanita itu berdiri, namun sang gadispun ternyata kakinya keseleo, iapun tak bisa berjalan, ,
“rumah kamu dimana.??,(tanya sang pemuda)
“rumah saya, disebelah kita ini,(sambil menunjuk ke arah rumahnya,yang hanya 5 meter dari tempat ia terjatuh)
“gak apa aku gendong kamu kesana..??”(tanya sang pemuda) sang pemudapun setelah melihat kondisi wanita bertongkat itu menyadari malangnya gadis itu, akhirnya sang pemuda itupun menggendongnya, lalu di letakkannya di tempat tidur gadis itu,,
“oh yah, nama kamu siapa,.??(tanya gadis)
“Aq Iqbal,kalo kamu siapa..??(tanya pemuda)
“Aq Rena,
“oh nama yang indah,,yah udah aQ pulang pulang dulu ya, tapi inget kalo jalan ati-ati ya..!!(pesan Iqbal pada Reno)
Usai perjumpaan itu merekapun sering bertemu, hingga akhirnya Iqbalpun jatuh cinta kepada rena, tanpa melihat kekurangan fisik rena, dengan setulus hatinya ia pun memberikan perhatiannya kepada puajaan hatinya, hari demi hari, bulan demi bulanpun berganti dan hubungan mereka semakin eratnya,
Sampai pada suatu hari kabar berita yang menggembirakan pun datang, menurut dokter yang menangani mata rena, kemungkinan rena dapat melihat kembali namun masalah yang dihadapi oleh mereka adalah tidak adanya pendonor mata yang mau dan ikhlas mendorkan mata mereka untuk rena,
Begitu besarnya cinta iqbal pada rena hingga iapun berpikir untuk mendonorkan matanya untuk diberikan pada rena, iapun mendatangi dokter yang menangani mata rena dan menyatakan ia mau mendonorkan matanya untuk rena, namun ia memiliki satu persyaratan kepada dokter tersebut, ia tidak mau rena sampai tahu kalau Iqballah yang telah mendonorkan matanya untuk rena, Operasipun dilakukan tanpa sepengetahu rena bahwa pendonor itu adalah kekasih hatinya sendiri, dengan semua perjuangan yang dilakukan oleh dokter akhirnya opersi pun berhasil dilakukan,
Renapun untuk pertamakali dapat melihat lagi, namun sebelum ia membuka matanya untuk pertama kali, ia berniat untuk melihat sang kekasih nya Iqbal, namun hari demi hari ia tak kunjung bisa menemui iqbal, setelah sebulan tak bertemu dengan kondisi yang sudah buta, Iqbalpun memberanikan bertemu dengan rena kekasih yang telah menerima anugerah matanya sendiri, merekapun bertemu ditempat biasa mereka berpacaran,
Namun ketika pertemuan itu terjadi Rena begitu kaget ketika mengetahui kalau kekasih hatinya ternyata seseorang yang buta, dengan sebuah tongkat ditangannya, namun apa yang terjadi, bisakah rena menerima keadaan ini..??
Iqbal : “hai rena, pa kabar..??”
Rena : “baik,, kamu siapa..??
Iqbal : “aku Iqbal kekasih kamu, kenapa sepertinya kamu meragukan kalau aku ini adalah Iqbal..??’
Rena : “ iya,,karena gak mungkin kalau Iqbal itu cacat, dia itu tidak buta, seperti kamu..!!”
Iqbal : “jadi kamu tidak mau menerima keadaan ku yang seperti ini begitukah,apa kamu lupa kalau kamu itu pernah buta juga seperti aku..??”
Rena : “ iya aku ingat, tapi aku gak bisa nerima keadaan kamu yang seperti ini, akau hanya tau kalau kamu itu gak buta,..!!”
Iqbal : “sewaktu kamu buta aku bisa nerima keadaan kamu seperti itu, tapi kenapa ketika keadaan berbalik seperti ini kamu tidak bisa menerima aku, dulu sewaktu aku belum buta, aku mau nerima kamu apa adanya tanpa melihat kekurangan kamu, dan aku mencintai kamu begitu besarnya, ngelebihin apapun..!!”
Rena : “Iya tapi aku tetep aja gak bisa nerima kamu, dengan keadaan seperti ini, maafin aku..!!?”
Iqbal : “baiklah langsung ke intinya saja, jadi kamu mau atau gak nerima aku dengan kondisi aku yang seperti ini..??”
Rena : ”maaf Iqbal aku gak bisa nerima kamu..sekali lagi maaf..”
Iqbal : “ baik kalau memang itu keputusan kamu, mulai sekarang aku gak akan nemuin kamu, dan aku akan menjauh dari kamu untuk selamanya”(sambil meraba-raba didekat ia berdiri,mencari sesuatu yang bisa ditulisi, iapun menemukan sehelai daun kering)
Lalu dengan sehelai daun kering itu, iapun menulis sebuah kalimat lalu diberikannya kepada Rena,
Iqbal : “Rena, untuk terakhir kalinya ini ada sehelai daun yang merupakan pesan terakhirku untuk kamu, tapi tolong jangan kamu baca dulu sebelum aku pergi dari tempat ini, dan tak terlihat lagi oleh kamu, janji ya..?!!”
Rena : “ baiklah, aku janji akan membacanya setelah kamu pergi jauh dari sini..!!”
Setelah menyampaikan pesannya itu, iapun mulai beranjak pergi sejauh tanpa terlihat lagi oleh rena, dan renapun mulai melihat daun tadi dan membacanya, disana tertuliskan,
“Rena, aku titip mataku ya, jaga baik-baik..!!”
Betapa terkejutnya rena ketika membaca tulisan yang ada di daun itu, ternyata Iqbal telah mendonorkan matanya untuk rena,,namun penyesalan hanyalah tinggal penyesalan, nasi sudah menjadi bubur,apa boleh buat..
Renapun hanya bisa terjatuh lesu, dan menyesali keputusannya itu, namun semua itu tidaklah berarti lagi, Iqbal tak akan kembali lagi, tak ada yang bisa ia harapkan, tak ada lagi orang yang memberi semangatnya untuk tetap semangat menjalani hidupnya lagi, kalau saja rena dapat memutar waktu mungkin ia akan menerima iqbal apa adanya, tanpa melihat kekurangan fisik Iqbal,
namun itulah cinta, sesuatu yang memiliki berjuta makna, sesuata yang begitu fleksibel, sesuatu yang tak pernah bisa diterka, sesuatu yang begitu kompleks, suatu pengorbanan yang tiada akhir,
*lalu menurut kalian semua apa makna cinta bagi kalian pribadi..??

LUMBA-LUMBA, Jaringan Informasi pada Lumba-Lumba Mengungguli Internet


Oleh : Agung Rhama Fauja


Temuan-temuan seorang ahli zologi telah memandu para insinyur yang membangun jaringan-jaringan rumit seperti World Wide Web dan jejaring kisi-kisi listrik ke arah baru: lumba-lumba.
David Lusseau dari Universitas Otago memelajari suatu kelompok yang terdiri atas 64 lumba-lumba hidung botol selama rentang masa tujuh tahun Ia menemukan di antara mereka adanya suatu tatanan sosial yang mirip dengan yang ada pada manusia dan jaringan buatan manusia.  Telaah matematis Lusseau diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society.
Banyak jaringan rumit, termasuk masyarakat manusia, memiliki ciri-ciri yang memungkinkan pertukaran cepat informasi di kalangan anggotanya.
Kajian oleh peneliti Selandia Baru ini menunjukkan bahwa masyarakat binatang juga tersusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan penerusan informasi secara cepat dan efisien.  Makhluk-makhluk berumur panjang seperti gorila, kijang, gajah, dan lumba-lumba hidung botol bergantung pada lingkungan mereka dalam penyampaian informasi.
Dalam pengamatan-pengamatannya, Lusseau memusatkan diri pada anggota-anggota kawanan yang lebih sering tampak bersama.  Ia menyadari bahwa kelompok ini terdiri sebagian besar atas betina-betina dewasa, dan mereka berfungsi sebagai pusat-pusat penyampaian informasi bagi masyarakatnya.
Untuk mengukur aliran informasi dalam sebuah sistem, cukuplah dengan melihat pada titik-titik pusat yang dilalui aliran informasi itu dan menghitung jumlah unsur yang diperlukan dalam perjalanan itu dari titik pangkal hingga titik ujung.  Lusseau menggunakan teknik pengukuran ini, yang disebut dengan “diameter”.  Ketika hasil-hasil yang diperolehnya menggunakan cara ini dibandingkan dengan data yang diungkapkan oleh Internet, ia mendapati dirinya berhadapan dengan kenyataan yang menakjubkan.
Lamanya penyampaian informasi bertambah ketika sejumlah besar titik yang membentuk hubungan-hubungan pada Internet dibuang.  Ketika hanya 2% simpul dengan kaitan terbanyak pada Internet dikeluarkan dari sistem, diperlukan dua kali jauhnya untuk berjalan dari satu unsur ke unsur lainnya.  Akan tetapi, di kalangan lumba-lumba, keadaannya berbeda.
Lusseau memantau lumba-lumba menggunakan tanda-tanda pada sirip-sirip punggung dan mengamati bahwa ketika anggota-anggota yang bertindak sebagai pusat komunikasi meninggalkan kelompoknya, masyarakat lumba-lumba menunjukkan daya tahan yang besar.  Kepaduan masyarakat lumba-lumba tidak terpengaruh oleh ketiadaan anggota-anggota kunci.  Daya tahan ini memungkinkan masyarakat lumba-lumba tetap terus berada dalam keadaan sehat bahkan jika sepertiga anggotanya hilang.
Sang peneliti menyatakan bahwa berkat sistem ini, jaringan dapat tetap bertahan bahkan di hadapan bencana kematian.  Lebih lagi, ia berpendapat bahwa sifat-sifat ini dapat diterapkan pada jaringan buatan manusia seperti World Wide Web.
Sebagaimana kita lihat, ada penataan pada lumba-lumba yang terlindung lebih baik daripada jaringan komunikasi yang membangun Internet dan berfungsi lebih ampuh pada saat simpul-simpul utama tercerabut.  Adanya ciri seperti itu pada lumba-lumba berarti bahwa aneka syarat mesti diperhitungkan.  Misalnya, beberapa tahap, seperti menghitung beban yang akan ditimpakan pada titik-titik hubungan dalam rangka menata Internet dan menaksir di awal bagaimana keseluruhan jaringan akan terpengaruh jika titik-titik itu tercerabut dari sistem, dilakukan oleh para insinyur jaringan dan ini membuat informasi berjalan dalam sistem seefisien mungkin.  Keberadaan para insinyur yang menghitung dan menata aliran informasi pada Internet menunjukkan adanya kecerdasan unggul yang mengatur jaringan informasi pada lumba-lumba dan banyak mahluk hidup lain sejenisnya di alam.  Tidak dapat diragukan bahwa kecerdasan unggul ini adalah Allah yang Mahatahu, Mahakuasa.
Penciptaan jaringan informasi pada lumba-lumba ini adalah perwujudan dari namaNya yang Maha Pengasih.  Kasih Allah diwujudkan dalam jaringan informasi ini sebagaimana berikut:
Cara makhluk-makhluk hidup seperti lumba-lumba, yang tinggal dalam perairan terbuka dan dekat dengan permukaan, berperilaku sebagai satu kelompok amatlah penting.  Gaya hidup ini memberikan keuntungan dalam hal bersiaga terhadap pemangsa, maupun ketika berburu.  Berkat arus informasi yang sinambung di kalangan betina-betina dewasa di dalam kelompok, anggota-anggota lain dipasok dengan informasi tentang kedudukan mangsa dan pemangsa, yang akibatnya kelompok ini dibantu dalam berperilaku secara padu. Jika aliran informasi pada lumba-lumba ini menjadi timpang karena kehilangan satu lumba-lumba yang diakibatkan oleh pemangsa, maka larinya lumba-lumba lain akan tidak berarti, dan anggota-anggota yang tak berpeluang berkomunikasi akan terpaksa menyebar dan akhirnya menjadi santapan pemangsa-pemangsa lainnya.  Akan tetapi, jaringan informasi yang diciptakan pada lumba-lumba oleh Allah tidak terputus pada saat-saat seperti itu, dan membuat para anggota kawanan bertahan hidup dengan menjaga kepaduan kelompok.
Allah mewahyukan hal berikut ini dalam salah satu ayat Al Qur'an:
“Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.”  (QS Asy Syu'araa, 26:9)

Laba-Laba, Rahasia Kemampuan Laba-Laba Merayap Pada Langit-Langit

Oleh : Agung Rhama Fauja



Sekelompok peneliti yang diketuai oleh pakar biomekanika Andrew Martin dari Institute for Technical Zoology and Bionics [Institut Zoologi Teknik dan Bionika] di Bremen, Jerman, meneliti kaki seekor laba-laba pelompat berukuran kecil (Evarcha arcuata) dengan menggunakan mikroskop elektron. Gambar yang mereka dapatkan memperlihatkan serangkaian rambut-rambut panjang (setae) di bawah telapak kakinya, sebagaimana yang dijumpai pada laba-laba lainnya. Di bagian permukaan ujung bawah atau bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambut yang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga.
Untuk memastikan jenis gaya tarik-menarik yang berperan, para ilmuwan tersebut mengukur gaya tarik-menarik antara kaki laba-laba dengan sebuah batang kecil, serta menggunakan cara yang lebih sering diterapkan dalam ilmu bahan. Penghitungan oleh para ilmuwan tersebut menunjukkan bahwa seekor laba-laba yang bergantung pada langit-langit dengan penempelan 600.000 setule menghasilkan gaya tarik-menarik yang mampu menahan 173 kali bobot badannya sendiri.
Setelah menafsirkan hasil ini, Martin menyimpulkan bahwa laba-laba tersebut menempel pada permukaan melalui gaya-gaya van der Walls (gaya tarik-menarik elektrostatik antarmolekul yang terpisah pada jarak 1/1.000.000 milimeter). Gaya-gaya van der Waals bergantung hanya pada jarak antara dua benda dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, cara yang digunakan laba-laba ini untuk menempel pada dinding dapat ditiru dalam pembuatan bahan seperti kertas catatan yang dapat menempel ketika basah, dan seragam ruang angkasa yang dapat melekat pada permukaan di ruang angkasa. (Rambut-rambut ini tidak hanya ditemukan pada laba-laba. Dari sebuah penelitian di tahun 2002 diketahui bahwa tokek juga menempel pada permukaan dengan menggunakan gaya-gaya van der Waals.)
Untuk seekor laba-laba, berjalan pada permukaan langit-langit merupakan keahlian hebat yang mengagumkan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bagaimana keahlian bergantung pada 600.000 rambut halus ini dapat terjadi. Rata-rata terdapat sekitar 100.000 rambut pada kepala manusia, sebaliknya, enam kali lipat jumlah ini terdapat pada telapak kaki laba-laba yang ukurannya jauh lebih kecil daripada kepala manusia. Keberadaan sedemikian banyak rambut-rambut berukuran teramat kecil pada tempat dengan luasan yang sedemikian kecil menyingkapkan adanya kehebatan desain mikro. Yang mengejutkan lagi adalah bahwa rambut-rambut ini tidak asal ditemukan pada bagian mana pun dari tubuh sang laba-laba, melainkan pada telapak kaki-kakinya. Informasi genetik mengenai bentuk dan rancangan rambut-rambut ini terdapat pada DNA sang laba-laba, dan sel-sel pada telapak kakinya membuat dan menumbuhkan rambut-rambut tersebut mengikuti perancangan desain ini.
Sudah pasti mustahil bagi seekor laba-laba untuk membuat desain itu sendiri. Tidak ada laba-laba yang dapat berpikir untuk menerapkan gaya-gaya van der Waals dengan melakukan pengukuran gaya elektrostatik agar dapat berjalan pada permukaan langit-langit. Laba-laba tidak pula mampu membuat dan menumbuhkan rambut-rambut pada kakinya sendiri. Jelaslah bahwa semua ini telah secara khusus dirancang untuk tujuan tertentu. Bahkan, nama jurnal yang menerbitkan hasil penelitian tentang bidang ini merupakan sebuah petunjuk teramat penting tentang hal ini: Smart Materials and Structures [Bahan dan Struktur Cerdas], 19 April 2004.
Para ilmuwan bertujuan memecahkan permasalahan yang ditemui di dunia industri melalui ilham yang bersumberkan dari desain di alam. Gagasan tentang "smart materials" [bahan cerdas] adalah sebuah bidang kajian yang dengannya para ilmuwan menggambarkan bahan-bahan yang mereka gunakan dalam upaya pengembangan produk dengan sesedikit mungkin kesulitan.[*] Cara yang dilakukan para ilmuwan ini dalam pengkajian secara terinci dan penggunaan kaki laba-laba dalam penelitian mereka merupakan petunjuk jelas bahwa terdapat perancangan cerdas pada kaki laba-laba. Dengan demikian, kemampuan sang laba-laba berjalan pada permukaan langit-langit juga muncul sebagai hasil karya sebuah penciptaan istimewa. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Tuhan seluruh sekalian alam, Yang telah menciptakan sang laba-laba dan memberinya kemampuan berjalan pada permukaan langit-langit. Allah menyatakan dalam sebuah ayat Al Qur'an:
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An Nuur, 24:45)

Makhluk 1 cm yang berubah jadi 1,5 meter


Oleh : Agung Rhama Fauja


Barangkali kalian bertanya, “Mungkinkah binatang memiliki kantong?” Ternyata, kangguru memiliki kantong pada perutnya, tempat bayi kangguru makan dan berlindung selama mereka tumbuh,
Pemandangan bayi kangguru yang kepalanya muncul dari kantong induknya membangkitkan rasa sayang dalam diri kita. Bayi ini  keluar dari rahim induknya ketika baru satu sentimeter, panjangnya itu sebelum ia tumbuh sempurna dan untuk  mencapai kantong ibunya ia membutuhkan tiga menit perjalanan.

Terdapat empat macam puting dalam kantong induk kangguru. Bayi kangguru yang baru lahir mengisap puting yang berisi susu den€€gan suhu dan jumlah lemak yang tepat bagi bayi baru lahir. Tiga puting lainnya berisi air susu yang dibutuhkan oleh bayi kangguru yang lebih tua. Dalam beberapa minggu, bayi kangguru tersebut berhenti mengisap putingnya dan mengisap puting lain yang berisi air susu yang dipersiapkan untuk keperluannya. Saat ia bertambah umurnya, ia mengisap puting ketiga yang berisi air susu yang sesuai dengan keperluannya.
Lo semua, Sekarang kalian pasti bertanya, “Bagaimana bisa seekor bayi kangguru sepanjang satu sentimeter mengetahui puting yang tepat yang ia butuhkan? Bagaimana induk kangguru menempatkan air susunya pada empat macam puting dengan kandungan yang berbeda-beda? Terlebih lagi, air susu yang dihisap oleh bayi kaguru yang baru lahir suhunya lebih panas daripada air susu dari puting-puting lainnya. Kandungannya pun berbeda-beda. Bagaimana induk kangguru mengatur suhu air susunya? Bagaimana ia menambahkan kandungan yang diperlukan pada air susu ini?

Ingatlah bahwa bukan induk kangguru yang mengerjakan ini semua. Induk kangguru tidak mengetahui bahwa air susu dari puting-puting itu berbeda. Adalah mustahil baginya untuk menghitung suhu air susu yang diproduksi oleh puting itu. Ia tidak mampu mengatur agar puting-puting itu menghasilkan jenis air susu yang berbeda. Bahkan ia tidak mengetahui kalau air susu itu berbeda-beda. Ia hanyalah seekor kangguru yang hidup di bawah perawatan Allah. Kebutuhan bayi-bayinya dipenuhi semuanya oleh Allah. Tuhan kita yang Maha Pengasih dan Penyayang, telah menempatkan air susu yang tepat pada tempat yang tepat, yaitu dalam kantong induknya.
Bayi kangguru menghabiskan enam setengah bulan pertamanya dalam kantong ini. Setelah menghabiskan delapan bulan berikutnya di dalam dan di luar kantong, ia meninggalkan kantong induknya untuk seterusnya.

Sementara itu, sebelum anak kangguru yang pertama meninggalkan kantong tersebut, “saudara-saudari” barunya merangkak ke dalam kantong. Mereka hidup bersama dalam kantong untuk beberapa lama, tanpa membahayakan satu sama lain. Masing-masing anak kangguru mengisap satu puting dengan air susu yang memiliki kandungan yang tepat untuk keperluan mereka. Kemudian, bagaimana dua “saudara kandung” itu mengetahui puting yang tepat untuk dihisap?
Jawabannya jelas, yaitu dengan ilham Allah.


Kangguru sungguh menakjubkan dengan tubuh besarnya; panjang tubuhnya 1,5 meter dan panjang ekornya satu meter . Berkat kaki belakangnya yang panjang, kangguru dapat menempuh jarak delapan meter dalam satu detik. Saat berlari, mereka menjaga keseimbangan dengan ekornya yang besar dan kuat. Apakah kalian berpikir bahwa kakinya menjadi besar secara kebetulan? Atau, apakah kalian berpikir bahwa induknya mengira-ngira mereka perlu kaki yang besar untuk melompat? Tentu saja, itu semua bukanlah jawaban yang tepat. Tak ada yang tercipta karena kebetulah. Allah, yang menciptakan segala sesuatu sesuai kebutuhan makhluk-Nya, juga menciptakan kangguru, seperti juga makhluk-makhluk lainnya, dalam bentuk yang paling sempurna.